Pada komputer berbasis Windows pasti ada Drive C, secara default biasanya berlabel Local Disk (C). Jika partisi lebih dari satu, biasanya partisi yang kedua adalah D atau Local Disk (D). Namun terkadang tidak selalu bergitu, Setelah C, partisi berikutnya berlabel F atau G atau H. Hal tersebut sebenarnya tidak berpengaruh pada sistem penyimpanan ataupun kinerja komputer, asalkan kita mengetahui partisi tersebut. Namun banyak orang merasa tidak nyaman, dipikiran mereka sudah terpatok setelah drive C, berikutnya adalah D.
Kejadian tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor: 1) Pembuatan partisi setelah C dilakukan setelah sebuah USB Flask Disk dihubungkan ke komputer; 2) Instalasi dilakukan menggunakan USB Bootable bukan dari CD/DVD.
Jika hal tersebut menjadi masalah buat kita atau membuat kita tidak nyaman, kita dapat melakukan penukaran pada drive tersebut. Pada sistem operasi Windows, selain Drive C, drive lainnya dapat ditukar. Huruf yang disediakan dari D hingga Z.
Penukaran huruf drive di Windows dapat dilihat pada video berikut.
Kejadian tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor: 1) Pembuatan partisi setelah C dilakukan setelah sebuah USB Flask Disk dihubungkan ke komputer; 2) Instalasi dilakukan menggunakan USB Bootable bukan dari CD/DVD.
Jika hal tersebut menjadi masalah buat kita atau membuat kita tidak nyaman, kita dapat melakukan penukaran pada drive tersebut. Pada sistem operasi Windows, selain Drive C, drive lainnya dapat ditukar. Huruf yang disediakan dari D hingga Z.
Penukaran huruf drive di Windows dapat dilihat pada video berikut.